Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah (ist)
SERANG - Setelah pondasi pertumbuhan ekonomi telah terbangun selama 11 tahun berdirinya Banten, maka lima tahun ke depan (2012-2017) skenario pembangunan harus lebih dititikberatkan pada penguatan dan pemantapan yang didasari semangat kebersatuan dan pembaruan.
"Pemantapan struktur ekonomi masyarakat ke depan harus berbasis pada sumber daya unggulan daerah dengan dukungan infrastruktur ekonomi wilayah yang memadai," kata Cagub Incumbent Hj Ratu Atut Chosiyah, di Serang, Jumat (7/10/2011).
Oleh sebab itu, lanjut Ratu Atut, ia akan memberikan prioritas pembangunan infrastruktur fisik hingga ke tingkat pedesaan dengan alokasi dana Rp1 miliar per satu kecamatan yang penyaluran dan pengelolaannya melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Pedesaan (PNPM-MP).
"Untuk menggugah partisipasi masyarakat, penggunaan dana tersebut diserahkan sepenuhnya kepada musyawarah antara PNPM, Muspika, alim ulama, dan seluruh elemen masyarakat di kecamatan. Biarkan masyarakat mengembangkan kreatifitasnya dalam memanfaatkan dana tersebut," kata wanita pertama dan satu-satunya yang menjadi gubernur di Indonesia ini.
Selain itu, lanjut Atut, tenaga kerjanya juga menyerap sebanyak mungkin dari tenaga lokal, sehingga akan mengurangi angka pengangguran di satu sisi dan meningkatkan keberdayaan perekonomian rakyat. "Dana tersebut dimaksudkan sebagai upaya percepatan pembangunan secara merata di Banten," tandasnya.
Dijelaskan, empat kebupaten dan empat kotamadya di wilayah Banten memiliki sumber daya unggulan yang berbeda-beda. Ambil misal, wilayah Pandeglang dan Lebak yang memiliki sumber daya pertanian sangat besar akan difokuskan untuk memperkuat struktur dan kualitas ekonomi masyarakat yang berbasis pertanian.
Berbeda dengan Kota Cilegon dan Serang, yang akan menjadi basis transformasi budaya masyarakat agraris menjadi industri, tetapi dengan tetap mempertahankan norma-norma dan kearifan lokal.
Sementara untuk penyediaan infrastruktur yang mendukung ekonomi wilayah dan infrastruktur yang menghubungkan pertumbuhan ekonomi antarwilayah akan difokuskan di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
"Misalnya infrastruktur transportasi, terminal agro, kelembagaan pasar, akses modal usaha rakyat, pengembangan teknologi tepat guna serta jaringan promosi dan pemasaran agro," kata Atut.
Skenario tersebut akan dapat berjalan dan bergerak dengan dinamis, manakala tata kelola penyelenggaraan pemerintahan lebih bersih dan kuat. Oleh sebab itu, pada lima tahun ke depan sudah saatnya semangat pembaruan benar-benar diimplementasikan ke dalam program reformasi birokrasi.
Antara lain, sambung Atut, dengan merestrukturisasi, merefungsionalisasi dan revitalisasi lembaga-lembaga pemerintahan, masyarakat, adat ke arah entrepreneurship government. Tentu saja, hal ini juga harus didukung oleh teknologi informasi dan telekomunikasi.
Menurut Atut, perekonomian Banten akan mampu berkembang dengan pesat apabila dilakukan pengembangan kelembagaan sosial-ekonomi masyarakat di bidang pertanian dalam arti luas dan pengembangan kesetaraan antara dunia pendidikan dan dunia usaha, serta pengemangan sumberdaya manusia di bidang teknologi informasi.
Pengembangan Wilayah
Ketika disinggung mengenai skenario pengembangan wilayah, Ratu Atut mengatakan, strategi tersebut akan menyasar Kawasan Bandara Soetta, Kawasan Pelabuhan Bojonegara dan Kawasan Stasiun Rangkasbitung. Di setiap kawasan akan diberikan fokus, Bandara Soetta misalnya, berupa pengembangan wilayah strategis dengan dukungan aksessibilitas jaringan transportasi darat.
Sedangkan di Bojonegara akan menjadi fokus penyedian aksesibilitas jaringan transportasi barang dan penyediaan infrastruktur dasar penunjang pelabuhan. Kemudian di Kawasan Stasiun Rangkasbitung, akan lebih diprioritaskan pada penyerdiaan jaringan transportasi rakyat dan usaha agro dalam memperlacar sistem distribusi dan produksi agro.
"Hal ini tentu saja lima tahun ke depan, saya akan berusaha memfungsikan kembali jaringan kereta api yang sudah lama tak berfungsi sebagai modal utama. Ini menjadai bagian dari pengembangan feeder system dan koridor dalam menunjang fungsi multigates system," demikian kata Ratu Atut. (//wdi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar